Tuesday, 8 October 2013

sejarah pulau sumba

Menelusuri Sejarah Sumba 

Menurut prasejarah, pulau Sumba telah didatangi dan dihuni oleh beberapa golongan sebagai berikut: Golongan I: Tau Paita (penduduk Melayu Purba). Ungkapan Tau Paita (Tau: orang, Paita: pahit; MbR: kata Paita berasal dari Majapahit) berarti pendatang pertama ketika belum ada penghuninya (Paita). Golongan ini badannya tinggi , berambut keriting, dan sadis. Juga ada semacam manusia yang terdiri dari dua jenis: Golongan II, badan besar, tegak berjalan, berbulu, rambut keriting. Sedangkan wanitanya besar dan susunya panjang, disebut juga golongan manusia Milimungga (dialek Mangili). Minimongga berarti orang hutan raksasa (bahasa Latin). Golongan III, berbadan besar dan berbulu baik pria maupun wanita, berjalan bungkuk dengan kedua tangan dan kaki merangkak (pangga bei), julukannya: Meu Rumba (kucing hutan raksasa).
 
Menurut keyakinan suku bangsa Sumba yang kemudian bahwa Golongan I lebih cerdas dan turunannya Humba Meha bersaudara dengan Hawu Meha (Pulau Sabu).
 
Dalam ungkapan kebaktian yang diucapkan pada jam 03.00 malam terungkap dalam bahasa Sumba klasik tentang Tau Paita (Melayu Purba) tiap kepulauan Indonesia.
 
Golongan Tau Paita pada tiap pulau dengan namanya sbb:
01. Pulau Andalas oleh Kapu Ndala suku Humbas-Mandailing
02. Pulau Jawa oleh Umbu Jawa Meha suku Jawa
03. Pulau Bali oleh Umbu Mbali suku Bali
04. Pulau Lombok oleh Umbu Ruhuku suku Sasak
05. Pulau Bima oleh Umbu Ndima suku Bima
06. Pulau Sulawesi oleh Umbu Makaharu suku Makassar
07. Pulau Flores oleh Umbu Kawau suku Kawau
08. Pulau Ternate oleh Umbu Taranati suku Ternate
09. Pulau Ambon oleh Umbu Am-Bo-niti suku Ambon
10. Pulau Irian oleh Umbu Panggora suku Panggora
11. Pulau Timor oleh Umbu Nggodu Timiru suku Timor
12. Pulau Rote oleh Umbu Roti suku Rote
13. Pulau Hawu oleh Umbu Hawu Meha suku Hawu
14. Pulau Sumba oleh Umbu Humba Meha (bersaudara dengan Umbu Hawu Meha) suku Sumba
Itulah sebabnya perasaan persaudaraan antara kabihu Humba dengan kabihu Hawu erat sekali. Mereka sudah cerdas dalam bertani, peralatannya sangat sederhana yaitu kapak batu tak bertangkai (kataka ndaningu bubungu), tajak dari tulang rebis binatang berkaki empat (pariku rii karaha banda), pisau dari belahan bambu (kahidi kawita au), dan betel batu hitam (watu tundungu) untuk membelah kayu besar, memecahkan dan melubangkan batu.
 
Menurut sejarah, golongan I Tau Paita dihabisi oleh golongan II dan golongan III (Milimungga dan Meu Rumba). 
 
Sebagai kenangan Pulau Sumba disebut Tana Humba, karena itu tidak ada suku atau kabihu Humba, hanya ada sebutan suku atau kabihu Matolangu Tau Humba (MbR: disebut suku atau marga atau kabihu Matolangu Tau Humba untuk membedakan dengan marga atau kabihu Matolangu Tau Hawu yang berada di Sabu, maka disebut Udu Do Matola. 
 
Selain itu ada juga Udu Do Melagu. Menurut Pdt. S.H. Dara (pendeta GKS Waingapu), dahulu ada orang Sabu yang terdampar di pantai selatan Pulau Sumba. Setelah lama di tempat itu kemudian melamar dan menikah dengan seorang gadis Sumba. Karena tidak dapat membayar belis maka ia dituntut harus menetap di Sumba. Ia memohon dengan sangat agar dikasihani (pamilangu eti). 
 
Ia bersedia mentaati tuntutan keluarga pihak wanita tetapi nama kabihunya tetap dipertahankan dan pihak wanita menyetujuinya. Oleh sebab itu, ada kabihu Malanggu (dialek Sumba) di Malanggu Tabundungu. Tetapi ada juga Udu Do Melagu yang dari Sabu antara lain Bapak Piter Dao Riwu alias Ama Isak di Kandara Payeti (Waingapu).
 
 
Makanan golongan II dan III, Milimungga dan Meurumba, berupa siput hutan, ulat kepompong kayu (kawatu), jamur kayu (kahauki), dan buah-buahan di hutan rimba. Tempat diam mereka adalah goa-goa atau bongkahan batu diatas tebing batu di hutan rimba raya, kadang-kadang saja manusia biasa melihatnya sebab mereka tentu cepat merasa ada orang. 
 
MbR: menurut cerita Mb. Moekoe mereka lahir tahun 1901 dan menurut Bapak Raja Tamu Umbu Nggaba Hungu Rihi Eti di Prai Liu pada tahun 1903. Sekitar tahun 1901 ada seorang gadis tumbuh payudara (tumbu huhu) kena terjerat ujung jarinya dengan jerat terbuat dari kalita (daun gewang yang telah dibuang kulit luarnya) dan terjadilah tali semacam tali rafia. 
 
Tali kalita dipintal menjadi lamuditu (tali pintalan halus) dijadikan jerat dan dipasang di mulut lubang jagung di ladang huma dekat rimba raya di Kadumbulu untuk menjerat ayam hutan. Gadis liar itu tidak dapat membuka jerat kalita itu dari jarinya. Untuk melepaskan diri ia terus gigit tangannya sendiri. Ia ditangkap pemilik huma kemudian dipasung. Ketika diberi sarung, ia merabiknya dengan gigi dan mengunyahnya. 
 
Nasi yang diberi tidak dimakannya, hanya dijatuhkan jagung mentah di bawah kolong tempat ia dipasung. Lama kelamaan ia menjadi jinak dan sama dengan manusia biasa. Ia diberi nama Kalita agar menjadi peringatan bahwa ia kena jerat kalita. Perawakannya besar dan lebih kuat dari wanita. Kalau junjung kayu api, kayu yang dijunjungnya dua kali berat atau dua kali banyak kayu api orang lain. Ia rajin dan kuat menyiang di kebun atau ladang atau huma milik keluarga tempat ia dipelihara. 
 
Kalau pawndangu panen jagung, maka ia menancap kayu perbatasan jagung yang ia siang. Dalam aturan pawndangu (bergotong royong saling mengundangu) yang turut pawndangu itu boleh mengambil bagiannya. Di Kambera, orang yang turut pawndangu panen jagung boleh mengambil jagung pilihan yaitu jagung yang bulirnya besar-besar sehingga disebut waturu paleha (jagung pilihan). Sedangkan di Lewa, jagung yang boleh diambil menjadi hadiah bagi yang panen jagung yaitu jagung berukuran kecil yang disebut karunggu wataru. Mungkin peraturan demikian disepakati. 
 
Di Kambera daerah panas curah hujan tak cukup dan ladang kurus hasil jagung lebih banyak yang kecil dan sangat sedikit yang berbulir besar, karena itu jagung pilihan adalah yang berbulir besar. Sebaliknya di Lewa dan Masu, hasil jagungnya lebih banyak yang berbulir besar dan sedikir yang berbulir kecil, sebab itu jagung pilihan ialah yang berbulir kecil.
 
Atas pertanyaan kepada Kalita yang sudah jinak dan akrab seperti wanita-wanita lainnya, ia katakan bahwa ia sekeluarga berdiam di dalam batang pohon raksasa yang batangnya bolong, kalau mau masuk harus memanjat sebab pintu masuknya tinggi dari permukaan tanah. Mereka sangat takut pada api dan anjing. 
 
Selagi saya muda, banyak cerita tentang orang liar. Menurut Bapak Besarnya Guru P.L. Ndamung dan Pdt. M. Yiwa, di Mangili (dekat Waijelu) ia pernah pandapungu orang liar yang menghabiskan jagung yang baru tumbuh atau muncul (mahina pautu). Ama Piti (namanya) menyatakan bahwa ia pasang jerat pelanting (hiru hapndilu) dengan dendeng bakar. Kemudian ia membangun ruang sekat dari dedaunan agak jauh dari jerat hapndilu kembar (batang pelantingnya dari dua batang bambu dengan tali jeratnya masing-masing dan mempunyai pengumpil (kahili-na) masing-masing). 
 
Setelah lama menunggu terdengarlah derik kayu kering dari pohon yang ditebas untuk huma dan muncullah seorang pria tinggi besar perawakannya dan bertelanjang bulat, berjanggut panjang, bulu dada tebal, tangan berbulu. Ia mengangkat hidung (hengei) untuk mencium bau dendeng supaya mengetahui dimana bau enak itu berada. Setelah mengetahuinya maka ia langsung menuju jerat pelanting. Ia hendak mengambil dendeng umpan dengan tangan kanan, pelanting terangkat cepat dan menjerat tangan kanannya sehingga terangkat ke atas. Hal tersebut tidak dihiraukannya. Tangan kirinya hendak mengambil dendeng umpan pada bagian kiri, batang pelantingnya (tandai hapndilu) terangkat cepat ke atas dan tangan kirinya terjerat dan ikut terangkat ke atas. Kedua tangannya telah terangkat tegang ke atas namun tak dihiraukannya. Kemudian ia menarik untuk melenturkan batang kedua pelanting itu hendak mengambil dendeng umpan dengan mulutnya. 
 
Dengan menekan rasa takut, Ama Pipi berteriak dan muncul dengan tombak dari persembunyiannya. Meti pinangu garangu munyaka, kata Ama Pipi mati sudah engkau disertai kata-kata makian. Dengan sekali lompat, orang liar itu mencabut kedua batang pelanting itu dan lari dengan membawa kedua jerat dan pelantingnya. Saya tidak berani mengejarnya, kata Ama Pipi.
 
Pada beberapa tempat ada cerita tentang orang liar seperti itu. Diperkirakan bahwa mereka adalah penduduk awal Pulau Sumba yang disebut Tau Paita (orang zaman Majapahit).
 
Golongan IV adalah suku/marga/kabihu Damaru Taluku yaitu suku-suku yang berasal dari Damar dan Maluku. Dalam buku Kertagama menyebutkan bahwa pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa umumnya disebut Pulau Damar atau Maluku.
 
Disamping suku Damaru Taluku, terdapat orang Bugis (Tau Bunggihu), orang Buton (Tau Mbutungu), orang Bajo (Tau Banju Lindingu, artinya orang Bajo yang mengapung) yang hidup di atas sampan atau perahu di laut.
 
Kita lanjutkan tentang pendaratan oleh suku yang ada sekarang ini yaitu golongan aliran Marapu. Dalam pendaratan, diatur strategi pengepungan Tana Humba sebagai berikut: Kelompok I mendarat di Haharu Malai Kadanggu Lindi Watu, terdiri dari dua rombongan.
 
Rombongan I terdiri dari 8 buah rakit raksasa, 8 x 4 suku/kabihu = 32 kabihu/suku/marga dibawah pimpinan Umbu Walu Mandoku Walu Mandnga, Walu Haharu I Njata I Walu Njongu I Kuhi I Watu, I Karakapu I Kababa (suku/kabihu Kanatangu), Ondangu Ratu Djawa Karanja Rowa Ratu (suku/kabihu Karunggu Watu) dan Hili Baba Hili Ndahi (suku/kabihu Ana Maeri). 
 
Kelompok II terdiri dari tujuh buah rakit raksasa. 7 x 4 suku/ksbihu = 28 suku/kabihu besar (karonggu), dibawah pimpinan Anda Mangu Langu Meta Mangu Ndolungu didampingi oleh Mahumbu Mambua, Umbu Rere Ana Lodu Rambu Reri Ana Wulangu, i nyamba i Hawungu i Ratu i Nggai, Pongo i Kawa Nggodu i Laki, i Tla i Nla.
 
Suku yang pegang Dewa Kilat ialah i Pambalu i Robu i Ndilu i Lauku i Boku i Ma Wmaru. Ungkapan perjalanan Pihu Ndhi Lauru Awa Walu Ndni, artinya mereka berasal dari tujuh lapis laut (bawah) delapan lapis awan. Ini pengertian primitif, yang dimaksud ialah tiap pulau yang mereka lalui dianggap satu lapis langit yaitu daratan Malaka Bangka Jawa Bali Lombok Sumbawa Flores Sumba (delapan lapis). Sedangkan tujuh lapis laut (pihu ndhi lauru) ialah Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Banyuwangi, Selat Bali, Selat Alas, dan Selat Sumba.
 
Untuk Sumba Timur, Tana Walu Ndawa Awangu Walu Ndni (delapan daratan dan delapan selat) yaitu Mlaka, Sunda, Banyuwangi, Bali, Alas, Sape, Lambata, dan Sumba.
 
Kelompok II mendarat La Panda Wai La Mananga Bokulu. Terdiri dari 12 buah rakit (12 x 4 kabihu = 48 kabihu/suku/marga) di bawah pimpinan Umbu Meha Nguru Meha Taku, Umbu Wulangu Tarandima Pati Hanggu, Tara Nggaha Mbapa Tungga Pira Maliti. 
 
 Kelompok III mendarat di Wula Waijilu Hongga Hilimata (muara sungai Wula) tiga buah rakit raksasa (3 x 4 kabihu/suku) di bawah pimpinan i Huki i Dewa (julukan jabatannya i Jangga Ndewa i Talu Ura (.....selaku Kepala Staf Angkatan Perang Menteri Pertahanan) didampingi oleh i Hakelu i Kahewa Mbolu Pati Randa Bara Kadu (kabihu/suku Kaliti), Umbu Ma Humbali Ma Hambalu (kabihu/suku Nipa) dan i Debu Rara i Ratu Umba (kabihu/suku Ana Umb). 
 
Kelompok IV mendarat di Mbjiku Padua Kambata Kundurawa terdiri dari enam rakit (6 x 4 kabihu/suku = 24 kabihu/suku) di bawah pimpinan i Nggodu i Nggaura i Ndeta i Laki didampingi oleh i Leli i Ngadu i Tidahu i Kondaru dan Ma Kombu Ma Lapu (kabihu/suku Kombu).
 
Julukan dari Pantai Selatan karena banyak agas adalah Tidahu Tawui Karambua Pawutu. Julukan untuk seluruh Lewa Tidahu: i Leli i Ngadu i Tidahu i Kuandaru. Karena Umbu Huki i Dewa selaku Menteri Pertahanan melakukan pemeriksaan dan mengatur penyerangan terhadap suku-suku yang sudah berada lebih dahulu. Secara serentak dalam peperangan/pertempuran dilakukan pembunuhan massal terhadap suku/kabihu, bila perlu seluruh isi paraingu. 
 
Segala harta kekayaan berupa barang antik (piring porselen warna putih biru buatan Tiongkok masa Dinasti Han), barang dari tembaga, guci buatan purbakala dikuburkan bersama-sama. Dalam keyakinan aliran kepercayaan Marapu, haram untuk mengambil atau memiliki harta jarahan dalam perang terbuka, barangsiapa yang melanggarnya akan mati atau turunan dan paraingunya akan musnah (natumbunya kanduru kandangu). 
 
Karena itu terdapat pekuburan kuno berisi guci, piring porselen antik (kawinga ndai) dan logam lainnya di seluruh wilayah Sumba pada umumnya dan Sumba Timur khususnya.
 
Jumlah kelompok terakhir yang mendiami Tana Humba hingga saat ini adalah 9 jabatan rohani (9 x 4 buah rakit = 36 buah rakit) ditumpang oleh 9 x 4 suku/kabihu = 144 suku/kabihu. 
 
Dalam sejarah perkembangan kabihu/suku, ada yang musnah dan ada yang bertambah karena dalam satu suku orang bersaudara membentuk suku baru tersendiri akibat pertentangan gagasan. Menurut penelitian sejak tahun 1949 sampai 1980, di Sumba Timur terdapat sekitar 200 kabihu/suku dan nama Marapu sekitar 150 Marapu karena ada kabihu/suku yang pecah dari suku asalnya tetapi nama leluhurnya tetap diakui dalam suku yang dibentuk baru.
 
Setelah Sumba Timur dan Sumba Barat dikuasai oleh suku-suku yang baru datang maka pimpinan tertinggi rombongan dari 36 buah rakit masing-masing 36 x 4 (144) suku/kabihu (angka Marapu: 1 + 4 + 4 = 9 jabatan, 1 jabatan Ratu/Imam dan 8 jabatan jasmani atau Marmba Tau Mawalu, Sejabu walu (di Sumatera), hasta brata (Jawa) yaitu delapan sifat luhur seorang pimpinan atau sultan dalam memimpin negara/bangsa; dikutip dari Kertagama) merencanakan suatu Musyawarah Besar Hukum Adat oleh seluruh suku (144 suku) dalam enam tahap. Tahapannya akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.  
 
 
Sumber: D.H. Wohangara dan Pdt. Mb. Ratoebanjoe. SEJARAH PULAU SUMBA, ADAT-KEBUDAYAAN DAN PENDUDUKNYA PATU LATA TURA PARAINGU (CATUR SILA MARGA SUMBA - CATUR SILA PENOPANG NEGERI DI SUMBA). Unpublish
sumber catatan : anahumba sumber foto : fb George Fernandez Liarian

FISIOLOGI TANAMAN

FISIOLOGI TUMBUHAN


      Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Dengan mempelajari fisiologi kita akan memperoleh gambaran serta wawasan yang luas terhadap banyak hal yang terjadi di dalam suatu organisme. Ratusan macam reaksi kimia terjadi di dalam setiap sel hidup untuk mengubah dan menghasilkan bahan-bahan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Dalam fisiologi juga dipelajari tentang bagaimana lingkungan mempengaruhi kehidupan suatu organisme.

       Fisiologi   tumbuhan   adalah   suatu   bidang   ilmu   yang   mengkaji   fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan, meliputi:
1.    Aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan. 
2.    Proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya sebagai hasil dari respon tersebut. 
3.    Fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel, dan organel sel dalam tumbuhan serta fungsi setiap komponen kimia (ion, molekul atau makromolekul.
    Tumbuhan adalah tonggak dari sebagian besar ekosistem terestrial. Beberapa hal penting tentang tumbuhan adalah sebagai berikut:
1.    Sebagai mahluk hidup, tumbuhan menunjukkan sejumlah aktivitas, yaitu:
·         Bertukar  senyawa   kimia   dengan   lingkungannya,   tanpa   banyak   kehilangan senyawa kimia penyusun tubuhnya. 
·         Menyerap dan menggunakan energi dari luar. 
·         Mensintesis bahan kimia yang diperlukan serta mengganti bahan yang hilang ke lingkungan atau rusak.
·         Sebagian selnya megadakan pembelahan atau penggabungan, kalau tidak akan mati.
    2. Beberapa sifat khas tumbuhan adalah melakukan proses fiisiologi yang  berbeda dengan mahluk lain, misalnya:
·         Merupakan mahluk autotrof dalam metabolisme karbon. 
·         Tidak dapat berpindah dan hanya mencapai daerah yang sempit, sehingga hanya mampu menggunakan sebagian kecil lingkungan. 
·         Sangat tergantung kepada bahan mineral dari tanah, sehingga kebutuhan hara tidak banyak jenisnya.
     3. Seluruh fungsi tumbuhan dapat dipahami dengan dasar prinsip fisika dan kimia. Metode-metode yang digunakan dalam fisiologi tumbuhan umumnya diturunkan dari kima dan fisika. Selain itu, anatomi tumbuhan juga dipakai dalam mernpelajari fisiologi tumbuhan. Sekarang ini, biologi molekuler mulai merevolusi kajian tentang tumbuhan, contohnya para ahli tumbuhan telah menemukan beberapa gen yang mengontroi perkembangan bunga dan telah mempelajari fungsi-fungsi gen tersebut.
    4. Pada organisme hidup, struktur sangat erat kaitannya dengan fungsi. Takkan ada fungsi kehidupan tanpa adanya struktur gen, enzim, molekul lain, organel, sel, jaringan, dan organ. Tumbuhan adalah struktur yang tumbuh sendiri. Melalui proses perkembangan yang meliputi: pembelahan sel, pembesaran sel, serta spesialisasi sel atau diferensiasi, suatu tumbuhan bermula dari 1 sel tunggal kemudian menjadi organisme multiseluler. Selanjutnya, tumbuhan terus tumbuh dan    berkembang   sepanjang    hidupnya    dengan adanya    daerah    embrionik (meristem).
    5. Tumbuhan tumbuh dan berkembang di lingkungan dan berinteraksi dengan lingkungan melalui banyak cara, misainya: perkembangan tumlbuhan dipengaruhi oleh suhu, cahaya, gravitasi, angin, dan kelembaban.



Monday, 8 July 2013


Tarif Truk Kayu Tabundung-Lailunggi naik


yetsin tamu amaDion Umbu Ana Lodu - Sindo TV
Bus kayu di Waingapu (Dok: Dion/Sindo TV)Bus kayu di Waingapu (Dok: Dion/Sindo TV)
WAINGAPU - Tingginya biaya operasional kendaraan umum pascapenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi dalil para pengelola dan sopir angkutan umum untuk menaikkan tarif.

Walau belum ditetapkan resmi oleh Pemkab Kabupaten Sumba Timur, NTT, para operator angkutan sudang menaikkan tarif secara sepihak.

Kenaikan tarif juga diberlakukan pengelola ‘bus kayu’, sebutan untuk angkutan pedesaan, yakni truk yang dimodifikasi di mana bagian baknya dipasang papan atau balok panjang sebagai tempat duduk para penumpang.

Sejumlah sopir mengaku terpaksa manaikkan tarif bervariasi, mulai Rp5.000 hingga Rp10 ribu per penumpang.

Frans, sopir ‘bus kayu’ jurusan Tabundung dan Lailunggi, mengatakan, sebelum solar naik, tarif dari Tabundung-Kota Waingapu dipatok Rp20 ribu. “Tapi sekarang kami naikkan jadi Rp25 ribu untuk pelajar dan anak-anak serta Rp30 ribu untuk orang dewasa,” jelas Frans.

Menurutnya, jarak ke Lailunggi cukup jauh, yakni 165 kilometer. Sekali perjalanan pulang pergi bisa menghabiskan 170 liter solar.

“Jadi sebenarnya kalau mau ideal tarifnya Rp40 ribu per orang. Ban saja setiap dua pekan ganti empat. Itu pun ban cor bukan ban asli,” timpal sopir lainnya, Yusuf.

Bila tarif tidak naik, tambah Yusuf, para sopir dipastikan berhenti bekerja dan yang rugi juga masyarakat pengguna jasa.

Para sopir berharap, pemkab segera mengeluarkan keputusan yang mengatur penyesuaian tarif agar bisa diterima masyarakat.

Apalagi, ‘bus kayu’ menjadi sarana transpostasi andalan yang menghubungkan kota kabupaten dengan sejumlah desa di Kabupaten Sumba Timur. Kendaraan lebih kecil tidak cocok menyusuri rute tersebut karena medan yang sulit, seperti berlumpur, mendaki, dan menuruni bukit terjal. Selain itu, jalan di sana berbatu, bukan aspal

Sunday, 7 July 2013

trik sulap menebak kartu apa saja oleh yetsin

Posted by : Farhan HamzahFriday, March 15, 2013
Trik Sulap Menebak Kartu -  Sulap merupakan suatu bagian dari seni pertunjukan yang banyak diminati masyarakat dibelahan dunia. Sulap sendiri menjadi daya tarik orang karena dengan sulap kita bisa lebih keren atau lebih baik dari orang lain kita juga bisa menjadi idaman dari lawan jenis kita apalagi kalau sulap menebak kartu, menembus kaca, atau pun memunculkan bunga mawar . Banyak pesulap di Indonesia yang sudah profesional antara lain Dedy Corbuzier, Romy Rafael, Demian, Joe Sandy, Romedal, dan lain-lain. Dengan sulap mereka bisa terkenal dan juga disegani oleh orang-orang. 
Kali ini saya akan mencoba berbagi trik sulap menebak kartu. Banyak orang yang menjual alat-alat sulap seperti kartu, sendok, topi, tongkat dan lain-lainnya. Sebenarnya trik sulap menebak kartu tidak usah untuk membeli coba saja dengan kartu biasa, tapi agar lebih terlihat pesulap kartu sulap memang perlu dibeli karena agar terlihat beda dengan kartu remi yang lainnya. Jika Anda sedang jalan-jalan lalu ada yang menjual alat-alat sulap langsung beli saja.
Sebelum melakukan permainan ini sediakan dulu 1 set kartu tetapi sebelumnya pada bagian belakang kartu balikan bebrapa waktu sehingga bagian gambar menghadap kearah sebaliknya. Dalam hal ini saya anggap Anda adalah pesulap dan teman Anda sebagai penonton.

Cara Memainkan

  1. Perlihatkan kepada penonton 1 set kartu baru, jika perlu uraikan kartu, tetapi jangan sampai beberapa kartu bagian belakang yang menghadap Anda terlihat oleh penonton. Ketika menguraikan kartu berceritalah tentang kemampuan membaca kartu tanpa melihat agar perhatian penonton tertarik dan tertuju kepada Anda. 
  2. Sebelum memulai permainan Anda memberikan contoh pertama kali dengan melihat kartu pada bagian depan dan kemudian menghadapkannya kepada penonton sambil menebak kartu tersebut. Tetapi yang harus diperhatikan pada saat menebak kartu usahakan pandangan mata Anda tertuju pada penonton sambil sedikit melihat pada bagian belakang kartu yang telah Anda persiapkan sebelumnya. 
  3. Selanjutnya katakan bahwa Anda akan menebak kartu berikutnya sambil kedua tangan Anda diletakan ke belakang untuk mengubah posisi kartu baru yang akan ditebak (kartu baru tersebut adalah yang diambil dari belakang susunan kartu dan Anda telah melihat berapa angka serta jenisnya). Tunjukan kartu baru (masih diatas tumpukan kartu) tersebut kepada penonton. Jangan langsung menebak, tapi begayalah seperti orang yang sedang berpikir seolah seperti Dedy Corbuzier.
  4. Setelah itu Anda bisa menbak kartu itu. Agar penonton lebih tertarik lagi, ulangi sekali lagi permainan ini dengan cara yang sama. Dan usahakan ketika pandangan Anda tertuju kepada penonton.
Ingat ! Permainan sulap ini dilakukan harus dengan sesempurna mungkin agar penonton tidak kabur dan Anda tidak tengsin dengan kegagalan yang Anda lakukan.

trik sulap kartu sederhana oleh yetsin

Gambar Trik Sulap Kartu Remi Gratis
Rahasia Trik Sulap Kartu Gratis saya bagikan untuk anda semua yang ingin belajar sulap mudah dengan kartu remi. seperti pada postingan sebelumnya tentang trick sulap gratis dan sederhana cara membengkokkan sendok, kali ini saya bagikan gratis juga "Trik Sulap Kartu".
Alat dan Bahan Yang dibutuhkan
1. 1 pcs Kartu remi (berbagai jenis bicycle, angel, ego, atau sebagainya)2. kertas dan spidol3. korek api4. lotion, lilin atau sabun.5. tempat menyimpan abu(semacam tempat kecil terbuat dari besi atau aluminium)6. ITR (invisible Thread) tabung/ benang kecil elastis atau sejenisnya(dapat dibeli di rajasulap.com)7. jaket dengan ukuran pergelangan tangan yang cukup besar untuk mengeluarkan/ menyimpan kartu.
Sulap Kartu

Persiapan
1. Sebelum permainan dimulai, simpan sedemikian rupa ITR (invisible Thread) tabung/ benang kecil elastis atau
Sejenisnya didalam lengan jaket dan ujung benang diselipkan diantara jari tengah dan telunjuk.
2. buat prediksi di bagian tubuh yang anda kehendaki misalnya pungung, lengan atau dada dengan mengunakan lotion, lilin, atau sabun dengan mengambarkan apa keterangan kartu yang ingin anda predikisi nanti dengan trik-trik yang membuat sukarelawan akan menambik kartu yang kita inginkan( misalnya As Sekop, buat Huruf “A” dan lambang kartu sekop dengan lotion, lilin atau sabun, seperti menulis biasa pada kertas, namun oles beberapa kali, biarkan kering dan tidak terlihat basah atau terlihat bekas tulisan.)
Prosedur
1. Panggil seorang sukarelawan naik ke atas panggung. Katakana kepada seluruh penonton bahwa pada tanggal 11 september 2001, terjadi sebuah kejadian yang mengemparkan dunia, insiden mengenaskan tersebut menimbulkan korban sedikitnya 3000 korban jiwa, begitu Na’as kejadian tersebut, namun semua itu adalah rencana Tuhan, apa yang sudah ditakdirkan kepada kita tidak dapat kita pungkiri,
Lalu Tanyakan kepada sang sukarelawan apakah dia percaya pada takdirnya, dan katakan padanya bahwa takdir yang sudah ada padanya tidak dapat dirubah, seperti yang terjadi pada para korban jiwa di insiden tersebut. Lalu Tunjukkan bahwa anda memiliki satu pak kartu yang mengambarkan takdir anda, dan anda akan membuat prediksi tentang kartu yang mengambarkan takdir apa yang akan dihadapi olehnya dengan kartu yang diambil oleh sang sukarelawan.
2. Berikan Padanya satu pak kartu, dan suruh suka relawan memeriksa kartu tersebut(usahakan penonton tidak merubah susunan kartu, dan usahakan penonton tidak mengocok kartu mendahului anda) dan katakan pada semua penonton bahwa ini semua tidak ada rekrayasa dan beranikanlah sukarelawan untuk bersumpah bahwa memang benar-benar tidak ada rekrayasa diantara magician dan penonton.
3. setelah itu, anda ambil kartu tersebut, dan anda buat penonton mengambil kartu yang sudah anda prediksi dengan mengunakan dua cara (dalam contoh as Sekop) cara pertama, sebelum permainan berlangsung anda sudah menyusun posisi As Sekop Pada Bagian Bawah atau kedua sebelum bawah karena jika posisi kartu yang diinginkan tidak berada dipaling bawah sewaktu penonton mengembalikan kartu cepat letakan kartu as Sekop ke paling Bawah Sambil Berbasa-Basi tentang Berbagai Hal, jika sudah anda letakan kartu menghadap kebawah, dan suruh ia katakan STOP dimana saja, lalu anda tarik kartu dengan posisi pungung kartu menghadap keatas, dan tarik bagian atas kartu tersebut dari posisi bawah ke atas. Setelah penonton mengatakn Stop, lalu tarik kartu terbawah bersamaan dengan letak penoton mengatak Stop Tanpa Mempedulikan Sisa Kartu yang di tengah trik ini mungkin agak rumit karena membutuhkan lebih banyak latihan agar penonton tidak mengetahui bahwa kartu yang kita ambil adalah kartu terbawah, namun ada trik yang lebih mudah yaitu Kedua, potong bagian atas salah satu kartu agar menjadi lebih pendek dari kartu yang lain, lalu letakan kartu as Sekop di belakang Kartu yang telah Dipotong Tersebut, dijamin pada saat anda menarik kartu bagian atas dari depan ke belakang akan berhenti pada kartu yang terpotong dan dibelakang kartu itu adalah kartu yang kita inginkan, Karena posisi kartu yang anda potong berbeda dan mudah sekali terasa saat melakukan penarikan walaupun kadang-kadang butuh latihan juga atau dengan trik lainya yang menurut anda lebih mudah.
4. jika sudah, suruh sukarelawan untuk menunjukan kartu yang dipilihnya kepada penonton dan suruh ia serta penoton mengingat kartu tersebut baik-baik dan tentu saja masih tanpa sepengetahuan sang magician.
5. jika sudah bagi dua pak kartu tersebut, dan suruh penonton meletakan kartunya pada bagian tengah kartu yang sudah dibagi (ketika penonton meletakan kartunya ditengah anda letakan ujung jari kelingking atau kuku anda pada bagian atas kartu pilihanya dan letakan setengah kartu yang anda bagi tadi diatas jari atau kuku anda sehinga posisinya jari anda berada ditengah-tengah tumpukan kartu.
6. jika sudah, kocok kartu tersebut dengan langkah awal, bagi dua kartu tersebut, lalu kocok kartu dengan membuat kartu plihan tersebut menjadi posisi teratas dengan berbagai cara yang biasanya sering dilakukan oleh para cardician (contohnya membagi dua tumpukan kartu tersebut, buat kartu tersebut saling berhadap-hadapan, dan tarik selang-seling kartu bagian kira dan kanan, lalu tahan bagian tengah kartu dengan ibu jari dan bengkokan kartu ke bagian atas, Seperti Rhomedal Atau bow vernon)
7. setelah kartu yang di inginkan berada di bagian atas anda tempelkan telapak tangan anda yang sudah anda beri double tape pada bagian ujung ITR tabung atau benang elastis yang ada pada bagian lengan anda, lalu anda tutup bagian bawah dan atas kartu tersebut dengan kedua telapak tangan anda sambil tangan atas menempelkan kartu pilihan penonton ke benang dan memasukan ke jas atau jaket sang magician, sambil menguncang-guncangkan kartu dari atas kebawah sambil seolah mengucapkan mantra dari mulut magician.
8. selanjutnya jika kartu pilihan penonton sudah berhasil disingkirkan dari dalam tumpukan anda sekarang tinggal melanjutkan permainan anda dengan mencoba menebak kartu penonton, namun tebakan anda salah dan terus salah. Karena sang magician sudah pasrah lalu suruh sukarelawan atau penonton mencari dan mengambil sendiri kartu pilihanya tadi Karena sang magician sudah gagal menebak kartu.
9. ketika sukarelawan mencari kartunya dan pastinya gagal maka sukarelawan dan penonton akan terheran-heran karena ternyata kartu pilihan sang sukarelawan sudah Raib dari tumpukan. Sambil anda melanjutkan cerita anda bahwa Takdir yang sudah ditentukan pada seseorang tidak dapat dihindari dan tidak dapat disangkali bagaimanapun caranya karena takdir itu akan terus mengikuti dan membayangi sampai kapanpun, dan kartu takdir pilihan penonton tadi walaupun hanya kartu pilihanya yang hilang seperti takdirnya yang hilang tidak akan benar-benar sirna,
10. lalu ajak penonton dan sukarelawan untuk melajutkan permainan, katakan pada penonton karena kartu pilihan sang sukarelawan yang mengambarkan takdirnya sudah hilang mau bagaimana lagi, kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi, tapi seperti yang saya katakan takdir seseorang tidak dapat dihindari, maka dari itu sebagai penganti kartu yang hilang tadi silahkan anda membuat inisial dan lambang kartu yang anda pilih tersebut dengan spidol dan kertas yang sudah disediakan( sediakan ukuran kertas yang cukup besar jangan terlalu kecil), (maka penonton akan menuliskan dan mengambarkan kartunya seperti dalam contoh As Sekop)
11. setelah itu minta sang penonton membakar inisial kartu dan lambangnya tersebut dengan korek api dan minta ia membiarkan api tersebut membakar kertas tersebut sampai habis dan hanya tersisa abunya saja yang selanjutnya ia letakan ditempat yang sudah disediakan.
12. lalu ketika api tersebut padam dan panas dari api mulai hilang Sang Magician Lalu Meminta abu kertas tersebut dan mengosokan abu tersebut pada bagian tubuh yang sudah sebelumya anda tulis prediksi dengan lilin, lotion, atau sabun di bagian tubuh( contohnya pungung, jadi gambar As Sekop Pada Bagian Pungung Mengunakan Lotion) maka akan muncul gambar As Dengan inisial Lambang Pohonnya pada bagian pungung sang magician, dan penonton akan terkagum menyaksikan pertunjukan anda.
Belajar Sulap Kartu

Makna Permainan
Segalanya apapun itu yang sudah ditakdirkan kepada Manusia Tidak dapat di ingkari hanya bagaimana caranya kita dapat berubah dan perubahan itu hanya dapat kita lakukan oleh diri kita sendiri untuk menbuat kita menjadi lebih baik dan dengan tekad percaya pada kemampuan kita pasti dapat mengatasi berbagai halangan diluar sana yang menanti di berbagai saat.
Trick ini merupakan asli variasi tekhnik permainan saya, dan hanya trik memunculkan bacaan saya dapat dari sebuah buku ilmu pengetahuan, dan saya gabungkan ke seni sulap, dan trik pengocokan kartu dari buku tekhnik dasar bermain sulap kartu

Sunday, 30 June 2013

PERBEDAAN PENULISAN KARYA ILMIAH

TUGAS 
PERBEDAAN PENULISAN KARYA ILMIAH

DARI:
IDIEK DONOWATI




O
L
E
H

YETSIN TAMU AMA
(1203060010)








FAKULTAS PERTANIAN AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS WISNUWARDHANA
MALANG
2013


umbu_yetsin@yahoo.com

PERBEDAAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA





Cara Penulisan Daftar Pustaka sering kali terjadi kesalahan pada sumber seperti  jurnal, makalah, Koran atau surat kabar, internet dan publikasi oleh perusahaan atau lembaga. Kesalahan ini cukup bisa dimengerti  mengingat  tata cara penulisan  pustaka tersebut cukup jarang ditemui dan lebih banyak yang mengambil referensi dari buku.

Tatacara penulisan Pustaka yang benar dalam karya ilmiah baik makalah, skripsi dan sebagainya diambil dari Buku Petunjuk penulisan Karya Ilmiah  Jurusan MIPA Fakultas  FKIP UNLAM 2007.

Contoh Penulisan Pustaka  untuk Buku
Alloway, B.J. & D.C. Ayres. 1993. Chemical Principles of Environmental Pollution. Blackie Akademic & Professional, London.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Untuk Buku Terjemahan
Draper, N.& H. Smith. 1992. Analisis Regresi Terapan. Edisi ke-2. Terjemahan Bambang Sumantri. Gramedia, Jakarta.

Contoh Penulisan  Pustaka dari Jurnal/majalah ilmiah

Swafford, J.O., G.A. Jones, C.A. Thornton, S.L. Stump & D.R. Miller. 1999. The Impact on Instructional Practice of a Teacher  Change Model. Journal of Research and Development in Education. 32:69-82.



Contoh penulisan pustaka yang mengambil sumber dari Makalah yang tidak dipublikasikan
Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kontekstual (contextual Teaching and Learning), Hakikat, Filosofi dan Contoh Implementasinya. Makalah pada penelitian Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual di Perguruan Tinggi. PMIPA FKIP Unlam, Banjarmasin. Tidak di Publikasikan.

Contoh Penulisan Pustaka dengan sumber Publikasi oleh perusahaan/ Lembaga
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. 1996. Katalog Sarjana FMIPA IPB 1995-1999. FMIPA IPB, Bogor.

Minitab Inc. 1991. Minitab Reference Manual V.8. State. College, USA.

Contoh Penulisan Pustaka yang mengambil sumber dari surat kabar/Koran
Ada Nama Pengarang :
Jumani, M.  2012. Tembus Rimba Kahung. Banjarmasin Post.  27 Desember 2012. hal.. .. (kolom ..)
Tidak ada Nama Pengarang :
Ditemukan, Antikanker Baru. Banjarmasin Post. 9 Agustus 2000. hal 6 (kolom 7-8). 

Contoh Penulisan Pustaka yang mengambil sumber dari Internet :
Jumani, M. 2013. Kunci Determinasi Ordo Serangga.  http://www.mjumani.net/2013/02/kunci-determinasi-ordo-serangga-part-1.html




















http://www.yetsin-tamuama.blogspot.com